OctaFx

Saturday, September 28, 2013

TB12 dengan Metode LQAS

Uji silang dengan menggunakan metode LQAS sudah dilaksanakan. Ada yang mulai triwulan 2 tahun 2013 dan sebagainya.


Beberapa komponen yang harus disiapkan untuk menunjang pelaksanaan metode ini. Antara lain di tingkat kabupaten/kota diperlukan TB12 yang sudah diberikan rumus agar lebih mudah dalam melakukan analisa.


Mengingat seorang wasor atau pengelola program TB di tingkat kabupaten/kota mempunyai banyak pekerjaan atau kesibukan ( hhehehheehhe sok sibuk kali…..kayak penulis…..) maka kami mencoba untuk mengaplikasikan TB12 dengan menggunakan Microsoft Excel yang diberikan beberapa sentuhan atau polesan, sehingga beban kerja bisa sedikit diambil alih oleh Excel.


Langsung aja ke TKP…..


Semoga bermanfaat……………


Download TB12(LQAS) modiv


Download PETUNJUK PENGISIAN FORM TB12

Saturday, August 24, 2013

Tugas Pengelola Program TB Paru

Pengelola Program TB Paru atau yang biasa disebut Wakil Supervisor dan disingkat menjadi Wasor TB mempunyai beberapa tugas yang harus dikerjakan. Tidak hanya sebagai collecting data tetapi harus mampu membuat analisa data sehingga Program Pemberantasan Penyakit TB di Kabupaten atau Kota dan Indonesia dapat berjalan dengan baik.


Adapun Tugas yang harus dikerjakan sebagai berikut:


1. Menentukan target penderita TB BTA Positif Baru.
2. Mendistribusikan target penderita TB BTA positif Baru ke Puskesmas.
3. Entry data TB tentang Penemuan Kasus di puskesmas, rumah sakit dan lapas setiap bulan.
4. Entry data TB tentang Hasil Pemeriksaan Bulan kedua (Data 3 bulan yang lalu) di puskesmas, rumah sakit dan lapas setiap bulan.
5. Entry data TB tentang Hasil Akhir Pengobatan (Data 12 bulan yang lalu) di puskesmas, rumah sakit dan lapas setiap bulan.
6. Bila Point 3, 4, 5 terdapat kekurangan data maka harus klarifikasi ke fasyankes melalui SMS atau telepon.
7. Menggabungkan data TB untuk 1 tahun (4 triwulan)
8. Upload Laporan TB ke SITT (Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu) per triwulan.
9. Memilah data TB kiriman dari Dokter Praktek Swasta.
10. Menganalisa Penemuan, Konversi dan Kesembuhan per triwulan.
11. Memberikan umpan balik hasil Penemuan, Konversi dan Kesembuhan per triwulan ke Fasyankes.
12. Entry Data Kolaborasi TB HIV per triwulan.
13. Melakukan analisa data Kolaborasi TB HIV.
14. Bila terdapat data Kolaborasi TB HIV yang tidak benar, maka harus segera klarifikasi ke Fasyankes.
15. Identifikasi suspek TB MDR dari laporan TB.
16. Mendistribusikan suspek TB MDR ke masing-masing puskesmas, rumah sakit dan lapas.
17. Menata slide cross check dari puskesmas dan rumah sakit.
18. Entry Data Slide Pemeriksaan Suspek TB dari puskesmas dan rumah sakit setiap bulan.
19. Entry data cross check dan mencetak printout.
20. Mengirim slide cross check ke RSSA (RUS I).
21. Mengirim slide cross check dari RSSA (RUS I) ke BBLK Surabaya.
22. Menerima hasil cross check dari RSSA dan melakukan analisa.
23. Menerima hasil cross check dari BBLK dan melakukan analisa.
24. Memberikan umpan balik hasil cross check per triwulan ke Fasyankes.
25. Menggabungkan data cross check untuk 1 tahun (4 triwulan).
26. Mengambil Logistik TB ke Dinkes Propinsi di Surabaya.
27. Mengambil Obat Anti Tuberkulosis ke Dinkes Propinsi di Surabaya dan mengantarkan OAT ke Instalasi Farmasi.
28. Melayani permintaan ATK atau Logistik lainnya yang diminta oleh fasyankes.
29. Membuat perencanaan kebutuhan Logistik TB setiap tahun yang meliputi :
- TB01
- TB02
- TB03 UPK
- TB04
- TB05
- TB06
- TB09
- TB10
- TB12
- HDL 1
- HDL 2
- HDL 3
- HDL 4
- Form Rujukan Suspek MDR
- Buku Bantu Rujukan Suspek MDR
- Form Kolaborasi TB HIV
30. Membuat perencanaan pengadaan OAT.
31. Membuat perencanaan pengadaan keperluan laboratorium untuk pemeriksaan TB (ZN, Sputum Pot)
32. Membuat design Leaflet atau Poster.
33. Menyiapkan pertemuan TB (7-8 kali setiap tahun) :
- Membuat dan mengedarkan undangan
- Membuat absensi, tanda terima
- Menyiapkan keperluan untuk pertemuan (laptop, LCD)
- Membuat materi presentasi.
- Melengkapi Pertanggungjawaban kegiatan pertemuan
34. Meneruskan informasi dari RSSA tentang suspek TB MDR yang positif ke fasyankes (baik fasyankes di kota Malang atau wilayah regional 2 TB MDR).
35. Meneruskan informasi dari RSSA bahwa pasien TB MDR siap dimulai pengobatan dan harus dilengkapi dengan mengisi form kunjungan rumah pasien TB MDR (baik fasyankes di kota Malang atau wilayah regional 2 TB MDR).
36. Menerima informasi pasien mangkir dari rumah sakit se Kota Malang atau dari Kab/Kota se Jawa Timur.
37. Menganalisa dan mengelompokkan informasi pasien mangkir.
38. Meneruskan informasi pasien mangkir ke puskesmas sesuai tempat tinggal pasien.
39. Menerima hasil pelacakan pasien mangkir dari puskesmas.
40. Meneruskan informasi pasien mangkir ke rumah sakit atau kab/kota lain.
41. Melakukan supervisi ke 15 puskesmas, 7 rumah sakit dan 2 lapas.
42. Mendampingi kunjungan Tim TB dari Propinsi dan Kemenkes.
43. Mendampingi dan menyiapkan materi presentasi bila ada kunjungan untuk Program TB.
44. Menghadiri Validasi data TB di tingkat Propinsi.
45. Menghitung sisa stok logistic TB di akhir tahun.
46. Menyiapkan data TB untuk Bagian Sungram atau bagian lain.
47. Menyiapkan Data TB untuk mahasiswa.
48. Menyiapkan Data TB untuk Kepala Bidang P2PL.
49. Mengingatkan fasyankes (15 puskesmas, 7 rumah sakit dan 2 lapas) untuk mengirim laporan SMS tentang penemuan Pasien TB BTA Positif Baru/Sembuh/Pengobatan Lengkap.
50. Mengingatkan fasyankes (15 puskesmas, 7 rumah sakit dan 2 lapas) untuk mengirim TB10 bila ada pasien pindahan dari luar kota/kabupaten.
51. Meneruskan TB10 ke dinas kesehatan propinsi bila ada pasien pindahan dari luar propinsi.
52. Menanyakan hasil pengobatan pasien yang pindah keluar daerah melalui dinas kesehatan propinsi. Jawaban akan diteruskan ke fasyankes.
53. Mengirim laporan SMS tentang penemuan kasus TB BTA Positif Baru dan hasil pengobatan setiap bulan ke propinsi.
54. Menyiapkan data TB untuk keperluan P2Kapus.

Semoga Bermanfaat.

Wednesday, August 7, 2013

Saturday, July 13, 2013

Pelaksanaan Uji Mutu Laboratorium Dengan Metode LQAS

Marhaban yaa Ramadhan........selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga dengan berpuasa akan semakin mendekatkan diri dengan Allah swt dan jadikan hidup ini lebih bermakna.

Metode uji silang LQAS akan semakin meningkatkan pemantauan mutu laboratorium pemeriksaan TB sehingga kualitas pelaksanaan program TB di Indonesia akan tetap terjaga.
Berbagai persiapan telah dilaksanakan, antara lain:
1. Workshop LQAS.
2. Pendistribusian logistik berupa TB 12 dan slide box.
3. Pelaksanaan LQAS.

Pada pelaksanaan LQAS ada beberapa kendala antara lain perbedaan pemahaman tentang urutan slide dan menentukan interval. Interval bisa ditentukan dari tabel dengan memperhatikan SPR, jumlah slide positif dan negatif tahun lalu.

Penulis telah membuat tabel bantu (bisa dilihat di posting sebelumnya tentang Mempersiapkan Data uji silang metode LQAS dengan Microsoft Excel) sehingga bila ada Fasyankes yang kesulitan dalam menentukan interval, wasor buka tabel, masukkan jumlah slide triwulan yang akan di cross check maka akan muncul interval. Ada juga yang SMS jumlah slide, wasor membalas SMS tentang intervalnya.

Pelaksanaan LQAS ditingkat kabupaten atau kota masih taraf collecting sediaan. Dibutuhkan aplikasi excel Excel untuk melakukan analisa uji silang LQAS. Aplikasi excelnya masih dalam tahap pemikiran.........

Imsyak......imsyak.....imsyak.....ll

Sunday, June 9, 2013

Consider Replacing Your Battery

“Consider Replacing Your Battery” ……. sebenarnya kata yang bikin windows 7 adalah untuk peringatan bahwa umur baterai tinggal 40% dan sudah waktunya untuk ganti baterai yang baru. Masih banyak yang berdebat tentang hal tersebut (…kata eyang google sih…). Bagi saya yang penting peringatan tersebut tidak muncul lagi. Caranya dengan klik tanda baterai dan hilangkan tanda cek list “Warm me if my battery may need replacement”.


notbat


Notbat2


Semoga bermanfaat…

Thursday, May 9, 2013

TB Resisten Terhadap Pengobatan Lini Pertama

Penyakit Tuberkulosis yang tidak tertangani dengan tepat dan adequat dapat menyebabkan terjadinya kekebalan terhadap kuman Tuberkulosis. Strategi DOTS yang telah dicanangkan oleh pemerintah dengan 5 komponennya harus benar-benar diterapkan agar penatalaksanaan program TB dapat tercapai dan ancaman terjadinya kekebalan obat dapat diminimalkan.


TB yang kebal obat atau kita kenal dengan sebutan MDR (Multiple Drug Resisten) dengan nama program PMDT (Programmatic Management of Drug Resisten TB) atau MTTRO (Managemen Terpadu Pengendalian TB Resisten Obat) dan mungkin akan berubah lagi………. adalah penyakit Tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh kuman Tuberkulosis yang telah resisten (kebal) terhadap 2 jenis OAT (Obat Anti TB) Lini Pertama yaitu INH dan Rifampisin.


Penanganan TB kebat obat (MDR) sangat sulit dan dibutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan penanganan TB Biasa. Bila TB Biasa dibutuhkan waktu antara 6-9 bulan pengobatan, TB MDR membutuhkan waktu pengobatan antara 19-24 bulan.


Penyebab Terjadinya Resistensi OAT


Penyebab Utama terjadinya resistensi kuman terhadap OAT adalah dari ulah kita sendiri yaitu penatalaksanaan TB yang tidak adequat, dapat dilihat dari :


1. Petugas Kesehatan, yaitu karena :






    • Diagnosis tidak tepat


    • Pengobatan tidak menggunakan paduan yang tepat


    • Dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu pengobatan tidak adequat


    • Penyuluhan yang tidak adequat



2. Pasien






    • Tidak mematuhi anjuran dokter atau petugas kesehatan


    • Tidak teratur menelan paduan OAT


    • Menghentikan pengobatan karena merasa sudah sembuh



Identifikasi Suspek TB MDR


Suspek TB MDR adalah semua orang yang mempunyai Gejala TB dan memenuhi salah satu kriteria dibawah ini:





  1. Pasien TB kronik.


  2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan.


  3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua minimal selama 1 bulan.


  4. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal.


  5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tetap positif setelah 3 bulan pengobatan.


  6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), kategori 1 dan kategori 2.


  7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai berobat/default).


  8. Suspek TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB MDR.


  9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respon terhadap pemberian OAT


Download Kriteria Suspek MDR UPDATE

Tuesday, May 7, 2013

Tambahkan Gambar Tampilan Desktop pada Power Point

Pada saat kita membuat materi untuk sebuah presentasi dengan menggunakan Microsoft Power Point kadangkala diperlukan tambahan gambar (insert picture). Bila gambar sudah tersedia dalam format JPEG atau yang lain tentu akan sangat mudah untuk menyisipkan gambar tersebut. Tetapi bila gambar yang akan kita sisipkan berupa tampilan pada layar laptop maka kita harus menggunakan cara lain.

Caranya sebagai berikut :

  1. Buka microsoft Power Point. Lalu klik Minimize pada kanan atas.
  2. Tampilkan gambar yang akan kita sisipkan pada desktop.
  3. Klik tombol “PRTSC SYSRQ” pada papan keyboard.
  4. Buka kembali Microsoft Power Point, klik Paste atau CTRL V ditempat yang diinginkan.
  5. Edit gambar sesuai selera.

Catatan: cara ini bisa dipakai atau diterapkan tidak hanya pada Power Point saja, tetapi bisa juga untuk MS Word dan lain-lain.

Sunday, April 14, 2013

Laptop Toshiba Satellite L740 tiba-tiba mati

Pada saat presentasi tiba-tiba laptop mati……pusing deh….. Padahal charger udah dipasang. Bingung… Pernahkah anda mengalami kejadian seperti itu???



Solusinya….




  1. Sebelum mulai presentasi, pastikan charger sudah terkoneksi dengan colokan listrik dan laptop.




  2. Lihat indikator baterai (desktop kanan bawah), tunggu beberapa saat dan apakah ada kenaikan jumlah %baterai. Cara melihat kenaikan dengan menggeser kursor ke indikator baterai. Bila tidak naik dan bahkan cenderung turun, cabut charger dilaptop dan masukkan kembali. Lihat indikator baterai lagi. (lakukan proses ini sampai ada kenaikkan indikator baterai).




  3. Selamat ber presentasi ria….





Catatan : pada saat dilakukan Shut Down kadangkala ada lampu indikator yang masih nyala walaupun laptop sudah benar-benar mati. Cara mengatasi adalah dengan melepas baterai dan kemudian masukkan lagi.

Sunday, April 7, 2013

Pemisahan Laporan TB03 Elektronik berdasarkan Fasyankes

Data TB03 Elektronik berasal dari berbagai macam Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Data bisa berasal dari Puskesmas, Rumah Sakit, Dokter Praktek Swasta, Lapas, Workplace dan lain sebagainya. Kadang kita hanya memerlukan data jumlah pasien TB dari Puskesmas saja atau dari Rumah Sakit saja, dll. Diperlukan beberapa langkah untuk melakukan pemisahan data TB03.


Langkah-langkah pemisahan sebagai berikut :




  1. Copy dan beri nama lain file yang akan dilakukan pemisahan. Misalnya file NGALENGKA 2013 TW 1, copy dan beri nama PKMNGALENGKA 2013 TW 1. Cara lain bisa buka file yang akan dilakukan pemisahan lalu Save As.1




  2. Buka sheet INFOKUNCI. Misalnya yang kita inginkan data dari Puskesmas, Blok dan Hapus data selain Puskesmas. 2  2a




  3. Buka sheet REGISTER TB03. Pastikan Filter dalam keadaan tidak terpilih.  3




  4. Pada Kolom Nama Unit Pelayanan Kesehatan, Uncheck atau hilangkan tanda centang pada pilihan Puskesmas. Lalu klik OK.4




  5. Blok semua Klasifikasi Penyakit dan hapus isinya. 5          6




  6. Tampilan Sheet REKAP TB07 SEMUA PASIEN. 7




  7. Selesai…..jangan lupa Save atau Save As. Hati-hati dalam melakukan perintah ini. Kesalahan bisa mengakibatkan hilangnya sebagian data.





8


Tabel diatas mungkin bisa dipakai sebagai acuan….

Sunday, March 31, 2013

Cara Konversi Laporan TB ke CSV

Sebagai salah satu persyaratan untuk Upload Laporan TB adalah melakukan konversi file excel dari yang ber-format XLS ke format CSV. CSV ( Comma Separated Value ) merupakan format standar dengan menggunakan tanda koma (,) atau titik koma (;), atau dibuat sesuai dengan keinginan kita sebagai pemisah antara satu elemen dengan elemen yang lainnya. Kemenkes RI dalam hal ini Ditjen PP & PL telah membuat satu langkah (sekali klik) untuk mengkonversi ke CSV.

Walau dengan sekali klik, ada beberapa persyaratan yang harus dilalui agar proses konversi sesuai dengan harapan dan berjalan dengan sempurna. Adapun yang harus diperhatikan, antara lain :

  1. Data pada sheet INFOKUNCI harus terisi dengan lengkap dan benar. Infokunci

  2. Pastikan sheet REGISTER TB03 sudah terisi data dengan lengkap dan benar sesuai triwulan pelaporan. Pastikan juga pada sheet REGISTER TB03 tidak dalam keadaan ter-filter. Perbedaan sheet ter filter dan tidak bisa dilihat pada gambar dibawah ini. TB03 tdk filterTB03 terfilter Perhatikan nomor rows, pada keadaan filter angka berwarna biru

  3. Koreksi masing-masing sheet selanjutnya, terutama jumlah apakah sudah sesuai atau belum sesuai dengan triwulan laporan. (Penemuan : jumlah penderita harus sama antara sheet TB07 dengan sheet Rekap TB07 Semua Pasien dan Rekap BTA Pos Baru, Konversi dan Akhir Pengobatan, jumlah yang dievaluasi harus 100%).

  4. Pastikan sheet TB13 sudah terisi data dengan lengkap dan benar.

  5. Bila semua data sudah benar maka buka sheet INFOKUNCI dan klik pada kotak berwarna kuning. Tunggu proses konversi sampai selesai.klik csv

  6. File CSV akan terbentuk akan ditempat sesuai dengan file laporan yang dikonversi. Hasil konversi dengan nama file Tahun_TW ( contoh 2012_4 ). Ganti nama file sesuai dengan ketentuan (NamaKota/KabSpasiTahunSpasiTWxSpasiCSV, x=triwulan). Misalnya NGASTINA 2012 TW4 CSV. hasil konversi

Langkah selanjutnya adalah melakukan UPLOAD data ke Website SITT (Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu). Semoga bermanfaat……

Thursday, March 28, 2013

Cara Koreksi Laporan TB03 Elektronik

Setelah semua data TB03 UPK sudah kita masukkan ke TB03 Elektronik, maka perlu kita koreksi apakah data  sudah benar atau tidak. Diharapkan saat dilakukan proses konversi dan UPLOAD data sudah tidak ada kesalahan.


Langkah-langkahnya sebagai berikut :


A. PENEMUAN




  1. Buka sheet “INFOKUNCI”, apakah data jumlah suspek dan jumlah penduduk sudah benar.




  2. Buka sheet “TB07”, pastikan semua kolom Total nilainya akan sama dengan sheet “REKAP TB07 SEMUA PASIEN”.TB07 rekapTB07




  3. Bila ada ketidaksamaan data antara sheet TB07 dan sheet Rekap TB07 Semua Pasien, lakukan revisi atau pembenahan data pada sheet “REGISTER TB03”. Untuk mempermudah lakukan Filter sesuai data yang tidak sama.




B. KONVERSI




  1. Untuk Sheet TB11, pastikan jumlah Pasien yang terdaftar dan diobati sama dengan jumlah pasien yang dievaluasi. Konv1




  2. Untuk sheet Rekap TB11 Pos Baru, pastikan jumlah Pasien yang terdaftar dan diobati sama dengan jumlah pasien yang dievaluasi dan Persentasenya 100%. Konv2




  3. Untuk sheet Rekap TB11 Kambuh, pastikan jumlah Pasien yang terdaftar dan diobati sama dengan jumlah pasien yang dievaluasi dan Persentasenya 100%. Konv3




  4. Untuk pembenahan data, buka sheet REGISTER TB03, lakukan filter dengan cara klik tanda gambar disebelah Filter, pilih filter sesuai keperluan. Misal untuk koreksi data konversi pasien TB Pos Baru ( Nomor 2 ), lakukan filterisasi pada : 








































    BTA POSITIF BARU
    NoItem FilterisasiKeterangan
    1Regimen yang diberikanpilih angka “1”
    2Klasifikasi Penyakitpilih “P”
    3Tipe Pasien Kolom Barupilih “B”
    4Hasil Lab sebelum pengobatanpilih “Pos”
    5Hasil Lab Akhir Intensifpilih “Blank”

    isi data pada kolom Hasil Lab Akhir Intensif sesuai dengan data dari TB03 UPK atau TB01. Untuk koreksi pada pasien TB Pos Kambuh (Nomor 3), lakukan filterisasi pada :








































    BTA POSITIF KAMBUH
    NoItem FilterisasiKeterangan
    1Regimen yang diberikanpilih angka “2”
    2Klasifikasi Penyakitpilih “P”
    3Tipe Pasien Kolom Kambuhpilih “K”
    4Hasil Lab sebelum pengobatanpilih “Pos”
    5Hasil Lab Akhir Intensifpilih “Blank”

    isi data pada kolom Hasil Lab Akhir Intensif sesuai dengan data dari TB03 UPK atau TB01.




C. AKHIR PENGOBATAN




  1. Untuk Sheet TB08, pastikan jumlah Pasien yang terdaftar dan diobati sama dengan jumlah pasien yang dievaluasi TB08a




  2. Sheet Rekap TB08 BTA Pos, pastikan jumlah Pasien yang terdaftar dan diobati sama dengan jumlah pasien yang dievaluasi dan Persentasenya 100%. TB08b




  3. Sheet Rekap TB08 Kambuh, pastikan jumlah Pasien yang terdaftar dan diobati sama dengan jumlah pasien yang dievaluasi dan Persentasenya 100% TB08c




  4. Sheet Rekap TB08 Neg Baru, pastikan jumlah Pasien yang terdaftar dan diobati sama dengan jumlah pasien yang dievaluasi dan Persentasenya 100% TB08d




  5. Untuk pembenahan data, buka sheet REGISTER TB03, lakukan filter dengan cara klik tanda gambar disebelah Filter, pilih filter sesuai keperluan. Koreksi data Akhir Pengobatan Pasien TB Pos Baru, lakukan filterisasi pada :








































    AKHIR PENGOBATAN
    BTA POSITIF BARU
    NoItem FilterisasiKeterangan
    1Regimen yang diberikanpilih angka “1”
    2Klasifikasi Penyakitpilih “P”
    3Tipe Pasien Kolom Barupilih “B”
    4Hasil Lab sebelum pengobatanpilih “Pos”
    5Kolom “CHECK”pilih “hasil pengobatan??”

    lengkapi data hasil pemeriksaan lab dan tanggal berhenti berobat sesuai dengan kolom pilihan. Koreksi data Akhir Pengobatan Pasien TB Pos Kambuh, lakukan filterisasi pada :








































    AKHIR PENGOBATAN
    BTA POSITIF KAMBUH
    NoItem FilterisasiKeterangan
    1Regimen yang diberikanpilih angka “2”
    2Klasifikasi Penyakitpilih “P”
    3Tipe Pasien Kolom Kambuhpilih “K”
    4Hasil Lab sebelum pengobatanpilih “Pos”
    5Kolom “CHECK”pilih “hasil pengobatan??”

    lengkapi data hasil pemeriksaan lab dan tanggal berhenti berobat sesuai dengan kolom pilihan. Koreksi data Akhir Pengobatan Pasien TB Neg Baru, lakukan filterisasi pada :








































    AKHIR PENGOBATAN
    BTA NEGATIF BARU
    NoItem FilterisasiKeterangan
    1Regimen yang diberikanpilih angka “1”
    2Klasifikasi Penyakitpilih “P”
    3Tipe Pasien Kolom Barupilih “B”
    4Hasil Lab sebelum pengobatanpilih “Neg”, “X” dan “Blank”
    5Kolom “CHECK”pilih “hasil pengobatan??”

    lengkapi data hasil pemeriksaan lab dan tanggal berhenti berobat sesuai dengan kolom pilihan.




Catatan :


Pada saat melakukan filterisasi, lihat tampilan excel bagian kiri bawah. Jumlah tersebut menunjukkan jumlah yang kita lakukan filterisasi. excelbwh


Semoga bermanfaat…..

Sunday, March 24, 2013

HARI TB NASIONAL TAHUN 2013

Mycobacterium Tuberculosis merupakan penyebab penyakit TBC. Kuman ini ditemukan oleh Robert Koch.  Robert Koch (lahir 11 Desember 1843 – meninggal 27 Mei 1910) adalah seorang dokter yang berkebangsaan Jerman. Dia menjadi terkenal setelah penemuan Anthrax Bacillus (1877), Tubercle Bacillus (1882) dan Kolera Bacillus (1883). Dapat penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1905 dan dianggap sebagai pendiri bakteriologi.


Penemuan Mycobacterium Tuberculosis  pada tanggal 24 Maret 1882. Sampai dengan hari ini (24 Maret 2013) sudah 131 tahun. Pada pertengahan abad ke-19 Tuberkulosis adalah penyebab kematian nomor tujuh.


Dalam rangka peringatan Hari TB Nasional tahun 2013, diadakan beberapa agenda, salah satunya jalan sehat, pemeriksaan kesehatan secara gratis, lomba penyuluhan tentang penyakit TB yang diselenggarakan di Kota Batu.









View album



Dengan tema “Stop TB in My Life Time” marilah kita tingkat peran dalam penanggulangan TB di Indonesia.


Sumber : dari berbagai sumber dan Wikipedia

WORLD TB DAY NEWS

  1. 1000 day countdown on TB and HIV goals starts in Swaziland

  2. World Health Organization and Global Fund highlight urgent need for international financing to fight TB

  3. Stop TB Partners mark World TB Day with events around the world

  4. TB activists launch new global coalition

  5. Global forum accelerates progress on TB vaccine development

  6. MSF: Historic opportunity to tackle drug-resistant TB could be missed

  7. Nursing project to provide evidence for the adoption of best practice

  8. KNCV honours USAID for leadership in the global fight against TB

  9. Prisons latest target as South Africa continues zero TB drive

Monday, March 18, 2013

Mempersiapkan Data Uji Silang Metode LQAS dengan Microsoft Excel

Setelah teori tentang uji silang dengan menggunakan metode LQAS kita pelajari, saatnya membuat sebuah tabel yang berisi data laboratorium. Kita siapkan data laboratorium tahun lalu yang meliputi data sediaan slide positif, negatif dan jumlah seluruh slide. Tabel dibuat dengan menggunakan Microsoft Excel.


LANGKAH-LANGKAHNYA :





  1. Buka Microsoft Excel.


  2. Buat tabel kesatu yang berisi data slide dari fasyankes di sheet1. Dicontohkan dengan jumlah fasyankes 3 dan data slide positif dan negatif seperti dalam gambar dibawah.image


  3. Buat tabel kedua tentang Pengambilan Sampling disebelah kanan tabel kesatu. Tabel ini berisi jumlah data sampel yang harus diambil sesuai dengan perpotongan SPR dan Jumlah Slide Negatif. Angka 1 sampai dengan 14 (mendatar) adalah SPR, 1=2,5%, 2=5,0%, 3=7,5% dst. Angka 1 sampai dengan 12 (menurun) adalah Jumlah Sediaan Negatif dalam 1 tahun, 1=100, 2=200, 3=300 dst. Penggantian nilai SPR dan Jumlah sediaan negatif dalam 1 tahun diperlukan untuk pembuatan rumus, tetapi mengurangi makna dari sebuah tabel.


    image


PEMBUATAN RUMUS UNTUK TABEL KESATU





  1. Rumus untuk menjumlahkan slide positif dan slide negatif. Tempatkan kursor pada cell E6, ketik “=C6+D6” lalu tekan Enter. Untuk cell E7 dan E8 bisa copy dari cell E6.


  2. Rumus untuk menghitung SPR. Tempatkan kursor pada cell F6, ubah Format cell dari General ke Percentage, ketik “=C6/E6”lalu tekan Enter. Hasilnya berupa nilai persentase yang sudah dibulatkan keatas. Agar nilainya terdapat satu angka dibelakang tanda koma (decimal) maka klik “Increase Decimal” satu kali. Untuk cell F7 dan F8 bisa copy dari cell F6.


  3. Sebelum membuat rumus untuk menentukan Jumlah Sampel per Tahun, diperlukan 2 buah rumus untuk menghubungkan antara tabel kesatu dan tabel kedua. Tulis “SPR” di cell M5 dan “Neg” di cell N5. Tempatkan kursor dibawah tulisan SPR atau di cell M6, ketik SPR   Tempatkan kursor dibawah tulisan Neg atau di cell N6, ketik Neg. Copy rumus di cell M6 ke cell M7 dan cell M8. Copy rumus di cell N6 ke cell N7 dan cell N8. Rumus ini diperlukan sesuai dengan jumlah Fasyankes yang ada.


  4. Rumus untuk menghitung Jumlah Sampel per Tahun. Tempatkan kursor pada cell G6, ketik “=INDEX($P$6:$AC$17,N6,M6)”. Copy rumus di cell G6 ke cell G7 dan cell G8.


  5. Rumus untuk menghitung Jumlah Sampel per Triwulan. Tempatkan kursor pada cell H6, ketik “=ROUNDUP((G6/4),0)”. Copy rumus di cell H6 ke cell H7 dan cell H8.


  6. Untuk kolom Jumlah Slide Triwulan ini, tuliskan jumlah slide (slide positif ditambah slide negatif) pada triwulan yang akan dilakukan uji silang.


  7. Rumus untuk menghitung interval. Tempatkan kursor pada cell J6, ketik “=ROUNDUP((I6/H6),0)”. Copy rumus di cell J6 ke cell J7 dan cell J8.


Hasilnya seperti gambar dibawah ini image


Catatan penambahan fasyankes dibawah fasyankes C sebaiknya jangan gunakan Insert Row karena akan merubah struktur tabel kedua.


Semoga bermanfaat………


REVISI


Setelah adanya Pertemuan Monev LQAS pada bulan September 2013, ada perubahan dalam menggunakan table untuk menentukan jumlah slide yang akan dilakukan Cross check.  Dulu, SPR dan Slide Negatif pada tabel dibulatkan keatas. Sekarang SPR dan Slide Negatif dibulatkan ke angka terdekat,


Langkah 5 LQAS


Contoh file yang sudah kami revisi bisa di download Hitung SPR Rev

Saturday, March 16, 2013

Lot Quality Assurance Sampling (LQAS)

Upaya pengendalian Penyakit Tuberkulosis dengan menggunakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) dengan 5 komponennya, yaitu :





  1. Komitmen politis, dengan peningkatan dan kesinambungan pendanaan.


  2. Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya.


  3. Pengobatan yang standar, dengan supervisi dan dukungan bagi pasien.


  4. Sistem pengelolaan dan ketersediaan OAT yang efektif.


  5. Sistem monitoring pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program.


Komponen yang kedua : Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya, ini sangat berkaitan erat dengan mutu laboratorium di fasilitas pelayanan kesehatan. Laboratorium untuk pemeriksaan dahak sangat menentukan dalam mendiagnosis pada suspek TB. Mutu kinerja laboratorium mikroskopis TB dilakukan melalui pelaksanaan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dengan melakukan Uji Silang sediaan BTA oleh Laboratorium Rujukan Uji Silang (RUS) dalam jejaring laboratorium di wilayah.


Selama ini Uji Silang sediaan BTA dilakukan dengan metode konvensional yaitu 100% sediaan positif ditambah 10% sediaan negatif dengan Error Rate <5%. Mulai tahun 2007 Ditjen P2&ML Kemenkes RI telah melakukan Workshop tentang Uji Silang dengan metode LQAS (Lot Quality Assurance Sampling) di beberapa wilayah di Indonesia. Hasil dari workshop tersebut mulai diterapkan pada tahun 2009.


Perbedaan Uji Silang Metode Konvensional dengan LQAS :






































KonvensionalLQAS
Samping : 100% slide positif ditambah 10% slide negatifSamping : semua slide mendapat kesempatan yang sama
Pemilihan slide tergantung dari minat petugasPemilihan secara acak dengan menggunakan statistik sederhana
Formulir TB05, TB04 dan TB12Formulir TB05, TB04 dan TB12 yang disempurnakan
Penyimpanan dipisahkan antara slide positif dan negatifPenyimpanan slide digabung sesuai dengan TB04
Analisis Uji Silang adalah Error RateBerdasarkan derajat kesalahan
Error Rate >5% = jelekSatu Kesalahan Besar atau tiga Kesalahan Kecil = jelek
Kualitas : Sediaan dan PewarnaanKualitas : Spesimen, Pewarnaan, Kebersihan, Ketebalan, Ukuran dan Kerataan

Dengan adanya Metode LQAS ini :

  1. Tidak mengubah sistem uji silang tetapi hanya memutakhirkan metode uji silang.

  2. Menilai kinerja laboratorium secara menyeluruh.

  3. Tidak untuk konfirmasi diagnosis.

  4. Sediaan disimpan berdasarkan TB04.

  5. Setiap sediaan memelikik kesempatan yang sama untuk di uji silang.

  6. Penilaian kinerja berdasarkan jumlah dan tipe kesalahan bukan prosentase.

  7. Kemungkinan penyebab kesalahan lebih mudah diketahui.


Langkah-langkah dalam melakukan metode uji silang LQAS:

  1. Tentukan jumlah seluruh sediaan, jumlah sediaan positif dan jumlah sediaan negatif yang diperiksa pada tahun lalu.



























    Nama FasyankesTotal SediaanJumlah Sediaan PositifJumlah Sediaan Negatif
    A42834394
    B1368751293
    C63340593





  2. Hitung Slide Positivity Rate (SPR). SPR = Proporsi sediaan Positif diantara seluruh sediaan.



























    Nama FasyankesTotal SediaanJumlah SediaanS P R
    A394347,9%
    B1293755,5%
    C593406,3%



  3. Tentukan Sensitifitas, spesifitas dan jumlah kesalahan yang dapat diterima. Program P2TB menetapkan Sensitifitas=80%, Spesifitas=100% dan Jumlah Kesalahan yang dapat diterima=0.


  4. Pembacaan tabel pengambilan sediaan untuk metode LQAS. SPR dibulatkan ke angka terdekat, Jumlah sediaan negatif dibulatkan ke angka terdekat. TableLQAS


  5. Hitung Jumlah Sediaan Uji Silang. Fasyankes A dengan SPR = 7,9% dibulatkan menjadi 7,5%, jumlah sediaan negatif 394 dibulatkan menjadi 400. Lihat perpotongan antara SPR 7,5% dan Sediaan negatif 400 yaitu 108 (untuk jumlah sediaan yang di uji silang selama 1 tahun). Untuk Fasyankes B jumlah sediaan yang di uji silang = 197, Fasyankes C = 167. Bila jumlah sediaan dalam 1 tahun kurang dari jumlah sampel maka seluruh sediaan yang ada harus diambil untuk uji silang.


  6. Hitung jumlah sediaan per triwulan. Jumlah sediaan yang sesuai dengan perpotongan (langkah 5) dibagi 4. Misalnya Fasyankes A, jumlah sediaan yang akan di uji silang = 108 dibagi 4 = 27. Jadi jumlah sediaan per triwulan di Fasyankes A yang akan di uji silang sebanyak 27 slide. Bila pada triwulan tersebut jumlah sediaan kurang maka seluruh sediaan di uji silang. Hasil pembagian per triwulan dibulatkan ke atas.


  7. Hitung interval pengambilan sediaan. Pada langkah ini memerlukan data jumlah seluruh sediaan pada triwulan yang akan dilakukan uji silang sesuai dengan TB04. Misalnya jumlah seluruh sediaan pada triwulan yang akan di uji silang sebanyak 200 slide, maka 200 dibagi 27 = 7,407 dan dibulatkan ke atas menjadi 8. Jadi interval untuk Fasyankes A = 8.


  8. Tentukan pengambilan sediaan pertama (Lot). Penentuan sediaan yang akan diambil pertama harus lebih kecil atau sama dengan interval. Misalnya interval 8, maka yang diambil adalah 1 slide diantara slide nomor 1 sampai slide nomor 8.image


  9. Pengambilan sediaan berdasarkan interval dan sesuai urutan TB04. Misalnya slide pertama yang diambil adalah slide nomor 5, maka sediaan yang akan di uji silang nomor : 5,13,21,29,37,45,53,61,69,85,93,101,109,117,125,133,141, 149,157,165,173,181,189,197. Jika ada salah satu slide hilang atau pecah, misal slide nomor 61 hilang maka slide nomor 61 diganti slide nomor 62. Urutan selanjutnya tetap.


KLASIFIKASI KESALAHAN BACA

image

KB = Kesalahan Besar
KK = Kesalahan Kecil
NPT = Negatif Palsu Tinggi
PPR = Positif Palsu Rendah
KH = Kesalahan Hitung
PPT = Positif Palsu Tinggi

Penilaian Kinerja Laboratorium dikatakan JELEK jika :

  • Terdapat KB (PPT, NPT).

  • Terdapat 3 KK yang nilainya setara dengan 1 KB.


Dengan adanya Uji Silang LQAS diharapkan mutu kinerja Laboratorium Pemeriksaan Tuberkulosis akan semakin terjamin dan memberikan kemudahan bagi pengelola program dalam melakukan analisa.

Friday, March 1, 2013

Timeline Pelaporan TB03 UPK

Pelaporan TB03 UPK ke Dinas Kesehatan setiap bulan meliputi :

  1. Penemuan

  2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium bulan kedua

  3. Akhir Pengobatan


image

Semoga bermanfaat…………..

Thursday, February 28, 2013

Cara Mengisi TB03 Elektronik Modif

Sebelum mulai mengisi Data di TB03 Elektronik, pastikan Komputer dan Microsoft Excel telah diatur atau disetting sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan. Bila belum dilakukan setting klik disini untuk mengetahui caranya.


Copy file Master TB03 Elektronik ke folder yang diinginkan. Ganti nama file dengan nama yang sesuai dengan ketentuan, sbb : NamaKab/KotaSpasiTahunSpasiTriwulan. Misalkan nama kab/kota NGASTINA, Tahun 2013, Triwulan 1, maka nama file akan menjadi NGASTINA 2013 TW 1.


Buka file TB03 Elektronik. Sheet pada TB03 Elektronik terdiri dari : INFOKUNCI, REGISTER TB03, TB07, TB08, TB11, REKAP TB07 SEMUA PASIEN, REKAP BTA POS BARU, REKAP TB-HIV, REKAP TB08 POS BARU, REKAP TB08 KAMBUH, REKAP TB08 NEG BARU, REKAP TB11 POS BARU, REKAP TB11 KAMBUH, INDIKATOR dan TB13.


Pengisian data hanya pada sheet INFOKUNCI, REGISTER TB03 dan TB13. Untuk sheet yang lain akan terisi data secara otomatis, kita hanya mengisi nama dan NIP saja (untuk sheet TB07, TB08 dan TB11).


A. Pengisian Sheet “INFOKUNCI”

1 isi tb03

Isi semua data pada cell yang berwarna :


  1. Nama Wasor : isikan nama wasor yang mengerjakan pelaporan ini.


  2. Triwulan : isikan triwulan pelaporan dengan memilih pada droplist yang ada yaitu : 1, 2, 3 dan 4.


  3. Tahun : isikan tahun pelaporan dengan memilih pada droplist yang ada.


  4. Bulan : isikan tahun pelaporan dengan memilih pada droplist yang ada, yaitu : Januari, April, Juli dan Oktober. Cell disebelah kanan tulisan “s/d” akan terisi secara otomatis sesuai dengan pilihan bulan pelaporan.


  5. Propinsi : isikan dengan nama propinsi (sebaiknya menggunakan huruf capital semua).


  6. Kabupaten / Kota : isikan dengan nama Kabupaten atau Kota (sebaiknya menggunakan huruf capital semua).


  7. Nomor Kode Kabupaten / Kota : isikan dengan Kode Kabupaten / Kota (bisa ditanyakan ke dinas kesehatan propinsi).


  8. Jumlah UPK Pelaksana DOTS : isikan jumlah UPK pelaksana DOTS baik itu Puskesmas, Rumah Sakit, DPS, Lapas atau bila ada Workplace.


  9. Jumlah seluruh UPK dalam Kabupaten/Kota : isikan jumlah seluruh UPK atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang ada diwilayah Kabupaten/Kota. Tekan Enter.


  10. Setelah nomor 1 – 9 terisi, klik CommandButton “Tambah Baris UPK”.


  11. Lengkapi data Nama UPK sesuai dengan ketentuan.


  12. Isi data jumlah suspek yang diperiksa. Sebaiknya ditulis =x1+x2+x3, misalnya suspek pada bulan Januari = 15, Pebruari = 10, dan Maret = 20, maka penulisannya =15+10+20. Hal tersebut dapat membantu wasor dalam mengetahui jumlah suspek per bulan untuk masing-masing fasyankes.


  13. Isi data jumlah penduduk sesuai dengan tahun pelaporan.


2 isi tb03


B. Pengisian sheet “REGISTER TB03”

3 isi tb03

4 isi tb03

5 isi tb03

6 isi tb03


  1. Tanggal Register : isikan tanggal saat registrasi pasien TB dengan menggunakan format Tanggal/Bulan/Tahun. Misalnya, 2/01/13, setelah klik enter maka tampilannya 02-Jan-13.


  2. Nomor Register TB Kab : isikan nomor register pasien TB sesuai dengan urutan saat entry data. Untuk pasien dengan Tipe Pindahan berikan nomor sesuai dengan Nomor Register dari tempat asal.


  3. Nama Lengkap Pasien : isikan nama lengkap pasien TB.


  4. Jenis Kelamin : pilih “L” atau “P” sesuai dengan jenis kelamin pasien.


  5. Umur : isikan umur pasien. Umur harus diisi tidak boleh kosong. Pengisian umur tidak boleh menggunakan bilangan desimal. Harus dibulatkan ke bawah. Misal umur 3 tahun 6 bulan ditulis 3. Kecuali umur pasien dibawah 1 tahun ditulis “1” bukan “0”. Misal umur pasien 11 bulan maka ditulis 1.


  6. Alamat Lengkap : isikan alamat lengkap bila diperlukan bisa disesuaikan dengan Kartu Tanda Pengenal. Alamat yang lengkap akan sangat berguna bila pasien mangkir untuk dilakukan pelacakan.


  7. Nama UPK : isikan nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan sesuai droplist. Daftar nama UPK sesuai dengan input pada sheet INFOKUNCI.


  8. Tanggal Mulai Pengobatan : isikan tanggal pasien memulai pengobatan TB dengan menggunakan format Tanggal/Bulan/Tahun.


  9. Rejimen yang diberikan : pilih sesuai dengan droplist. Terdapat pilihan 1, 2, 3 dan 4. Sejak dimulainya SITT (Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu) untuk pilihan rejimen 3 sebaiknya diganti dengan dengan 1.


  10. Klasifikasi Penyakit : pilih sesuai dengan droplist yaitu “P” untuk Paru dan “EP” untuk Ekstra Paru.


  11. Tipe Pasien : terdapat beberapa tipe pasien yaitu “Baru”, “Kambuh”, “Pindahan”, “Defaulter”, “Gagal”, “Kronik” dan “Lain-lain”. Pilih salah satu saja.


  12. Pengisian kolom pemeriksaan dahak : isikan nomor register Laboratorium dan pilih hasilnya sesuai dengan pilihan pada droplist.


  13. Pengisian tanggal berhenti berobat : isikan tanggal pasien berhenti berobat dengan menggunakan format Tanggal/Bulan/Tahun.


  14. Pengisian data Kolaborasi Kegiatan TB-HIV : penulisan tanggal dengan menggunakan format Tanggal/Bulan/Tahun, tempat Tes HIV isikan dimana pasien dilakukan tes HIV, hasil tes pilih sesuai dengan pilihan. image


  15. Kolom Keterangan : diisi keterangan yang berhubungan dengan pasien.


  16. Kolom “Riwayat HIV” dan “Menerima PPK” : ketik angka sesuai pilihan yang tertulis di Header. Pada dua kolom ini tidak ada listdrop, jadi kita harus mengetik sesuai header.image


C. Sheet TB13.

Sheet TB13 tentang Stok OAT, harus diisi sesuai dengan stok yang ada pada akhir triwulan.

Dasar dari pengisian TB03 Elektronik adalah dari TB03 UPK. Sedangkan TB03 UPK berdasarkan TB01. Oleh karena itu pengisian TB01 harus lengkap dan benar.


Semoga bermanfaat …………….

Saturday, February 23, 2013

Memanfaatkan Fasilitas View Excel untuk meningkatkan kinerja

Saat bekerja kadang kalanya kita harus membuka 2 file sekaligus atau 1 file tetapi kita harus melihat sheet lain. Kalo kita tidak terbiasa dengan hal tersebut tentu kita akan kebingungan. Bagi yang sudah biasa tentu akan mudah melakukannya. Caranya adalah sebagai berikut :

A. 2 file ditampilkan di layar secara bersamaan.

1. Buka file excel pertama, kemudian buka file excel kedua.
2. Klik Tab “View”, lalu klik “Arrange All”, pilih Tiled atau Horizontal atau Vertical atau Cascade, klik OK.

Tampilan Tiled atau Vertical
B1
Tampilan Horizontal
B2
Tampilan Cascade
B3

B. 1 file ditampilkan dengan sheet berbeda.

1. Buka file Excel yang akan diedit
2. Klik Tab “View”, lalu klik “New Windows”. Setelah klik New Windows akan terjadi perubahan pada nama file yang
diakhiri dengan tulisan “:1” atau “:2”. Misal nama file Data, akan menjadi “Data:1” dan “Data:2”.
3. Klik “Arrange All”, pilih arrange lalu klik OK.
4. Pilih sheet yang dikehendaki. Misal file Data:1 yang akan kita buka adalah Sheet1, Data:2 yang akan kita buka
adalah Sheet2.

Tampilan 1 file dengan sheet berbeda

B4
Setelah selesai editing, tutup salah satu file, kemudian Simpan / Save.